sponsor

sponsor

Slider

Baca Juga

Parenting

TFP

Kegiatan

Cerita

Sports

Fashion

Seri TFP Spesial: Fakta Menarik di Rumah (Bagian 1)

Abi dan Umi, pernahkah kita berpikir sejenak tentang bagaimana sebuah benda bekerja, atau bagaimana sebuah benda diciptakan, atau hanya sekadar bertanya-tanya adakah sesuatu yang lain di luar sana yang kita tidak tahu? Dalam Seri TFP kali ini, kita akan membahas hal-hal menarik tentang benda-benda yang ada di rumah supaya ketika si kecil bertanya-tanya, kita sudah punya jawabannya.

Kertas

 

Ukuran kertas A yang kita gunakan sekarang diambil dari ukuran kertas di Eropa. Ukuran kertas A paling besar adalah A0 (A-nol). Semakin besar nomornya, ukuran kertas justru semakin kecil, dan dua lembar kertas ukuran selanjutnya sama dengan selembar kertas ukuran sebelumnya. Misalkan kertas A4 yang paling sering kita gunakan. Dua lembar kertas A4 sama dengan selembar kertas A3, dan dua lembar kertas A5 sama besarnya dengan selembar kertas A4.

Pensil

Pensil pertama kali diciptakan pada 1564 di Inggris, ketika tambang karbon hitam ditemukan dekat Borrowdale di Cumbria, Inggris. Tidak ada yang tahu siapa yang pertama kali menciptakan pensil, tetapi pada 1660, pensil sudah sampai di Jerman. Pensil yang kita tahu seperti sekarang dikembangkan oleh keluarga Faber dari Nuremberg, Jerman yang menggunakan grafit yang dilumatkan untuk prototype. Jika anda bertanya-tanya, jawabannya iya, keluarga Faber pula yang mendirikan perusahaan alat tulis Faber-Castell yang termahsyur itu. Jika anda melihat di bawah logo Faber-Castell, anda akan tahu bahwa perusahaan tersebut berdiri pada 1761, sekitar dua abad setelah pensil pertama kali tercatat.

Bolpen

Menariknya, bolpen baru diciptakan pada 1938 oleh jurnalis asal Hungaria bertnama Lazló Biró. Meski banyak orang mencoba untuk menciptakan benda serupa, Biro merupakan orang pertama yang menyadari bahwa tinta yang digunakan untuk mencetak koran lebih cepat kering daripada tinta yang banyak digunakan untuk menulis saat itu. Disebut ballpoint (yang kemudian berubah menjadi bolpen di negara kita) karena Biro menggunakan bola kecil di ujung penanya untuk mengatur aliran tinta. Sebelum itu, orang-orang menulis menggunakan pulpen tinta yang amat merepotkan dan tidak rapi.

Kantung Teh


Kantung teh dipopulerkan oleh pengimpor teh Thomas Sullivan dari Amerika Serikat, yang mengirimkan sample kepada para kliennya di dalam kantung-katung kecil terbuat dari sutra yang dijahit. Kliennya tidak tahu kalau seharusnya kantung tersebut dibuka sebelum dinikmati, jadi mereka masukkan saja kantung tersebut langsung ke dalam air panas, menjadikannya sebagai penemuan tidak sengaja. Pada tahun 1960-an, di Inggris tidak banyak yang mau minum teh yang sudah dimasukkan ke dalam kantung karena kualitas tehnya lebih rendah daripada teh seduh (loose leaf). Penjualan kantung teh hanya 5% saja ketika itu. Tetapi sekarang penjualan teh di dalam kantung mencapai 95% di Inggris

Teflon

Polyfluoroethylene atau teflon juga sebuah penemuan yang tidak sengaja oleh Roy Plunkett dari Amerika Serikat pada 1938, yang menemukannya di tabung gas berisi propane, ammonia, dan sulfur dioksida yang mengembang di dalam lab-nya. Plunkett mengembangkan Teflon sejak saat itu dan mendaftarkan patennya pada tahun 1941. Bagaimana bisa sampai penggorengan Umi? Pada tahun 1954, seorang insinyur Perancis yang hobi memancing bernama Marc Gregoire menggunakan zat teflon untuk membuat benang pancingnya bergerak lebih lancar di air. Istrinya-lah yang 'nyeletuk' kalau teflon bisa membuat benang pancingnya licin, bisa nggak itu membuat pancinya licin juga? Gregoire kemudian menggunakan teflon untuk melapisi alat masak alumunium, dan akhirnya mendirikan Tefal, perusahaan yang memproduksi wajan dan panci teflon pertama di dunia.
Teflon tidak hanya digunakan di wajan dan panci, tetapi juga di jaket Gore-Tex, bom, beberapa cat kuku, peluru, dan wiper kaca mobil.


(Diterjemahkan dengan sedikit tambahan dari Everything You Need to Know About Everything You Need to Know About Inventions oleh Michael Heatley dan Colin Salter, Thunder Bay Press, 2011)  

Tips Mengubah Konsep Diri Negatif Menjadi Konsep Diri Positif


Abi dan Umi...
Konsep diri positif sangat penting bagi seorang manusia untuk dapat menghargai dirinya dan menghargai hidupnya. Seseorang yang memiliki konsep diri postif akan mudah untuk beradaptasi dengan siapapun dan dengan apapun yang terjadi pada dirinya, sehingga dia lebih kuat dalam menghadapi hidup. Jadi apapun dia, dia akan mensyukurinya dengan tulus. Membangun konsep diri dimulai dari usia dini. Orang-orang yang memiliki konsep diri positif biasanya dididik dalam keluarga yang harmonis, saling menghargai satu dengan yang lain dan selalu dilatih menyelesaikan masalah secara mandiri, dan terbagun komunikasi yang baik. Namun sebaliknya, seseorang yang memiliki konsep diri yang negatif, terbangun dari pola asuh yang sebaliknya. Dia hidup dalam lingkungan yang selalu diperintah, kalau salah selalu dikritik, sering diomelin, kurang dilatih kemandiriannya, dan pola komunikasi yang tidak harmonis.  Nah, kalau kita sebagai orang tua yang secara tidak sadar melahirkan anak-anak yang memiliki konsep diri yang negatif, tidak ada salahnya mencermati beberapa tip dibawah ini untuk mengubah konsep diri negatif anak menjadi positif:

1.     Ubahlah pola Komunikasi
Konsep diri negatif salah satunya terbentuk karena pola komunikasi yang kurang tepat. Mengubah pola komunikasi negatif menjadi pola komunikasi yang positif adalah hal yang bisa dilakukan. Label-label negatif yang biasa diberikan ke anak harus dicoba untuk dihilangkan. Contohnya:
  • "Kenapa sih kamu malas?" bisa diganti dengan “apa yang menyebabkan kamu tidak melakukan ini? Bisakah kamu lebih rajin?"
  • "Kamu memang anak yang sulit!" bisa diganti dengan “Bisakah kita lebih bisa bekerjasama agar semuanya menjadi mudah ?”
Tentunya mengubah  komunikasi negatif menjadi positif membutuhkan kekuatan dan kesabaran. Kita harus bisa mengontrol emosi, agar disaat anak melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan , kita bisa lebih tenang dan sabar.

2.       Doktrin Positif
Cobalah untuk mendoktrin anak dengan doktrin-doktrin positif, misal setelah anak-anak melakukan Sholat Subuh ajaklah anak untuk mendo’akan dirinya dengan doktrin positif, seperti “ Bismillaah... ya Allah Jadikanlah saya anak yang baik, saya anak yang rajin, saya anak yang sabar, bimbing saya ya Allah."
Doktrin positif juga dapat diberikan pada saat anak melakukan hal yang positif, misalnya : “Alhamdulillah kamu anak yang rajin, telah membantu ibu”.
Kurangilah doktrin-doktrin negatif seperti : ‘Kamu nakal, Kamu malas dll”. Karena kata-kata itu akan diserap dan secara tak sadar adalah do’a kita pada Allah untuk  anak kita. Naudzubillah.

3.       Bicaralah dari Hati ke Hati
Berbicara dengan anak tentang kehidupan saat ini, ketika sore hari selagi santai, atau menjelang tidur, dapat kita lakukan. Bicarakan tentang harapan-harapan kita padanya, dan tanamkanlah prinsip-prinsip hidup seperti prinsip kejujuran, kesuksesan dll.  Sering-seringlah menjadi pendengar, dengarkan harapan-harapan mereka tentang kita, tentang sekolahnya, teman-temannya dan masa depannya. Dan luruskanlah jika ada harapan atau perasaan-perasaan negatif dalam dirinya.

4.       Selalu Memotivasi
Motivasi positif akan membantu anak-anak untuk melakukan hal-hal yang positif.  Beri pengakuan saat dia melakukan perbuatan positif, beri senyuman, pelukan, ucapan selamat merupakan motivasi yang murah dan efektif. Jangan pernah membandingkan dengan siapapun , karena anak kita unik dan tidak bisa disamakan dengan siapapun.

5.      Beri Kepercayaan
Beri kepercayaan untuk melakukan hal-hal yang sederhana. Misalnya mencuci sepedanya, membereskan tempat tidurnya, membantu mencuci kendaraan keluarga dll. Dengan seringnya kita memberi kesempatan dan kepercayaan dan kita menghargai apa yang telah dilakukannya, insya Allah dia akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan memiliki konsep diri positif.

Semoga, tip-tip diatas dapat membantu kita merubah pola asuh kita yang kurang tepat pada anak-anak kita . Keinginan yang kuat untuk berubah dan  istiqomah dalam menjalankan perubahan  adalah yang harus kita lakukan, walaupun akan memakan waktu lama, yang terpenting kita telah berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Wallaua’lam bissawab.

Seri TFP: Umi, Kenapa Jerapah Lehernya Panjang?



Jawaban:

Jerapah adalah binatang herbivora, atau pemakan daun-daunan. Memang, di tempat yang lebih dekat dengan tanah, banyak daun dan rumput yang bisa dimakan dengan mudah oleh jerapah. Tapi, coba kita lihat tempat jerapah tinggal. Habitat asli jerapah adalah benua Afrika yang tidak selalu hijau dan cenderung kering. Artinya, tidak banyak rumput yang tersedia untuk semua binatang herbivora yang tinggal di sana.

Jerapah memiliki makanan kesukaan berupa daun akasia yang tumbuh di pohon-pohon yang tinggi dan banyak durinya sehingga tidak banyak binatang yang mampu mengkonsumsinya. Ini adalah jatah makanan jerapah yang sudah disediakan oleh Allah SWT.

Oleh karenanya, Allah memberi "perlengkapan" bagi jerapah untuk meraih makanan tersebut dengan leher yang panjang dan tanpa gigi depan.
(dihimpun dari berbagai sumber)

Kegiatan Oktober-November

Bulan Oktober lalu, Alhamdulillah program PPOT meluluskan angkatan ketiganya. Para peserta berhasil menyelesaikan ketiga level pelatihan tanpa gangguan yang berarti. Ibu Asna, salah satu peserta PPOT menyatakan bahwa banyak perubahan yang didapat setelah mengikuti program PPOT. “Saya jadi bisa lebih sabar menghadapi anak-anak, dan hasilnya anak-anak juga jadi lebih menurut sama saya. Dulu, saya teriak-teriak kalau anak-anak sudah ribut, tapi anak-anak ya malah tambah rame. Ternyata memang caranya salah. Alhamdulillah, anak-anak sekarang sudah bisa lebih mandiri juga,” cerita beliau.
Program PPOT untuk level 1 angkat terbaru akan kembali dibuka pada Bulan Desember, sementara angkatan ke-4 akan segera memulai level 3-nya pada bulan Januari mendatang.

Sementara itu, selama bulan November, ILC telah melaksanakan seragkaian kegiatan sebagai berikut.
Yang pertama adalah mini seminar Pendidikan Seks Kepada Anak secara Islami yang diisi oleh Dr. Miftahul Jannah M.Psi, seorang psikolog dan pakar pendidikan.

Selain itu, kelas PPOT khusus juga digelar bersama beliau dengan materi Deteksi Dini Keterlambatan Perkembangan anak


Seri TFP: "Umi, Kenapa Ini Disebut Martabak?"

Seorang ibu dan kedua anaknya sedang asyik menikmati martabak ketika si bungsu bertanya, “Ibu, ini kenapa namanya martabak?” Ini pertanyaan simple yang jawabannya sangat susah. Kami akan membantu sang Ibu beserta Abi dan Umi yang mendapatkan pertanyaan serupa.


Jawaban:
Martabak sesungguhnya adalah makanan dari Yaman, yang akhirnya dibawa oleh saudagar-saudagar Yaman ke India, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lainnya. Di negara aslinya, cara membuat martabak sama dengan membuat martabak di Indonesia, yaitu dengan cara dilipat-lipat. Kata martabak berasal dari kata “mutabbaq” yang artinya dilipat, yang kemudian diadaptasi menjadi ‘murtabak’ dan akhirnya di Indonesia menjadi martabak. Di Kerala, India, makanan ini disebut mamak.
Martabak manis, atau terang bulan ternyata adalah produk asli Indonesia, karena jenis martabak ini tidak dijumpai di negara lain. Pencetusnya adalah para warga keturunan Tionghoa yang bermukim di Bangka Belitung. Mereka menyebut kue tersebut sebagai Hok Lo Pan, atau kue orang Hok Lo. Nah, kenapa disebut terang bulan? Karena sebelum dipotong jadi dua dan ditaburi macam-macam isi, bentuknya bundar dan warna adonannya yang kuning pucat membuatnya mirip bulan purnama.

Ada yang tahu apa Bahasa Inggrisnya martabak? Dalam The World Cookbook karya Jeanne Jacobs dan Michael Ashkenazy, martabak disebut sebagai meat pastry.

*Terima kasih kepada Ibu Nur Hotimah yang bersedia berbagi cerita ini kepada admin.

Seri TFP: "Abi, Kenapa Langit Berwarna Biru?"

Pada Seri TFP, kami akan mencoba menolong para Abi dan Umi yang mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tak terduga dari para buah hati yang sedang dalam fase keingintahuan yang tinggi. Semoga bermanfaat, Abi dan Umi!


Cahaya yang datang dari matahari sebenarnya terdiri atas banyak warna. Cahaya bergerak dalam bentuk gelombang, dan setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang yang paling pendek adalah violet dan biru, sementara merah memiliki gelombang paling panjang.
Saat warna-warna tersebut melewati atmosfer, mereka bertemu molekul, titik-titik air, dan debu. Karena partikel-partikel ini ukurannya hampir sama dengan gelombang warna violet dan biru, maka mereka lebih cenderung ‘menabrakkan’ kedua warna tersebut ke udara, termasuk yang terlihat di mata kita. Sebenarnya warna violet lebih banyak tersebar di atmosfer, tapi karena mata kita lebih sensitif terhadap warna biru, maka langit tampak berwarna biru.

Nah, saat matahari terbenam, matahari tampak rendah di garis horizon. Gelombang-gelombang warna tadi harus melewati lebih banyak lagi lapisan atmosfer, dan hanya warna merah yang bisa sampai ke mata kita.

"Lantas Abi, Atmosfer itu apa?"
Atmosfer adalah lapisan gas yang meliputi bumi, biasanya disebut udara. Atmosfer terdiri dari beberapa gas berbeda, yang ditahan oleh gaya magnet dari bumi yang disebut gravitasi. Dekat dengan tanah, atmosfer terdiri atas 3/4 nitrogen, dan 1/5-nya adalah oksigen (gas yang masuk ke paru-paru manusia). Lebih tinggi lagi, atmosfer biasanya terdiri atas hidrogen dan helium. Karena kedua gas tersebut, lebih ringan dari nitrogen dan oksigen, maka dari itu balon yang diisi hidrogen atau helium akan naik dan harus kamu pegang dengan tali.

Komunikasi Harmonis



Ayah Bunda ....

Komunikasi yang harmonis penting bagi perkembangan harga diri anak . Ketika terjadi komunikasi yang kompak dan tulus, kata-kata orang tua/pendidik  akan sesuai dengan perasaan anak .
Komunikasi yang sebenarnya melibatkan mengirim dan menerima pesan. Ketika menerima pesan, seseorang harus ada kesediaan untuk memahami sudut pandang orang lain  atau cara tersebut memandang dunia  atau bahkan sebaiknya sampai memahami keinginan dan tujuan yang tidak diucapkan.
Rasulullah adalah contoh manusia yang memiliki kemampuan berkomuniksi yang hebat. Sehingga Beliau dicintai oleh seluruh lapisan manusia , mulai anak-anak hingga orang dewasa, mulai dari sahabat, keluarga bahkan musuhpun mengakui kehebatannya, Subhanallah.
Ayah Bunda ...
Dalam keluarga komunikasi merupakan hal yang sangat penting, banyak masalah yang disebabkan oleh komunikasi yang buruj , tetapi banyak juga masalah yang dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik.
Membangun komunikasi yang harmonis dalam keluarga, antara suami dan isteri juga anatara orangtua dan anak wajib dibangun atas dasar kasih sayang dan ibadah. Betapa bahagianya jika keharmonisan itu terjalin dalam keluarga kita, sehingga keluarga kita menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah.
Dibawah ini beberapa tips berkomunikasi semoga dapat menginspirasi kita sebagai orangtua :

  1. Gunakan ’pesan saya’ dari pada ’pesan kamu’ yang cenderung menyalahkan orang lain atau menimbulkan rasa malu atau rasa bersalah
-          ’ Aku marah’ bukan ’kamu membuat saya marah’.
-          ” Ibu guru sulit untuk berbicara jika kelas ini berisik” bukan ” kamu semua ribut sekali sih”

  1. Hindari pernyataan atau yang memiliki 2 atau lebih arti
-          ”Gambar ini bagus tapi kok pohonnya seperti permen kojak”
-          ”Ibu ingin kamu mandiri, jadi lakukan apa yang ibu minta’

      3. Sadarilah pesan tersembunyi pada komunikasi lisan
           - ” Sini ibu kerjalan ” ( kamu tidak mampu)
           - ”Maaf jangan ganggu Bapak ” ( kamu tidak penting )
           - ” Ibu guru senang cara Faiz menceritakan pengalamannya ” ( kamu habat )

  1. Sadarilah arti tersembunyi dari nada suara dan isyarat non verbal lainnya
-          Menggeleng-gelengkan kepala dari kakan ke kiri saaat mengatakan ya ( saya sebenarnya tidak senang kamu melakukan itu.....)
-          Mengatakan tidak marah atau sedih dengan suara yang keras dan tidak tenang

  1. Hindari penggunaan ungkapan yang merendahkan/meremehkan seperti :
-          mengolok-olok ( si gendut, si malas, si pendek, si kurus dll)
-          Bertanya dalam rangka menunjukkan kekurangan anak didik
-          Menggunakan gaya bahasa sarkasme, ejekan dll.

  1. Mengungkapkan keyakinan, nilai yang kita anut dan pendapat sebagai cara pandang pribadi bukan sebuah kebenaran mati, dorong anak untuk melakukan hal yang sama kecuali hal-hal yang syar’i
  2. Terimalah keyakinan, nilai yang dianut orang lain dan pendapat orang lain sebagai cara pandang pribadi dan harus dihargai, dorong anak untuk melakukan hal yang sama .
  3. Hindari memberikan label pada anak dan bantu anak untuk menghindari melabel dirinya sendiri dan orang lain. Berikan label pada tingkah lakunya bukan orangnya.
-          ” kamu mendorong temanmu sampai jatuh ”  bukan ” kamu nakal sekali”
-          Melabel berarti membuat anak tidak mampu dan tidak berdaya.
  1. Berikan umpan balik atau evaluasi konstruktif
-          Sebaiknya deskriptif bukan penilaian baik/buruk
-          Sebaiknya spesifik tidak global
-          Sebaiknya lebih fokus pada tingkah laku yang masih dapat dirubah oleh anak didik.